Senin, 19 Maret 2012

Pengertian, Perbedaan dan Keterkaitan antara Soft Skill dan Hard Skill

Pengertian Soft Skill
Suatu bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir, bakat itu sendiri bisa dikategori seperti hobby yang mengantar bakatnya menjadi suatu hal yang luar biasa, bisa dicontohkan seperti bakat bermain gitar, sepak bola dan lain sebagainya. Namun disini penulis juga ingin memberi tahu bahwa soft skill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila tidak di iringi dengan Hard Skill, begitu pun sebaliknya. Menurut saya Soft skill itu sendiri akan nampak apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan soft skill dari dirinya sendiri apa bila dia tidak ada keinginan untuk berubah yang besar dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

Karena Soft skill itu sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah lebih baik dari sebelumnya. Soft Skill sendiri sangat berkaitan dengan suatu ketrampilan yang harus seimbang. Contohnya seorang beladiri tidak hanya melatih skillnya namun dia juga harus melatih mental dan pikiran, lalu semua itu disatukan baru bisa mendapatkan kesempurnaan dalam berlatih. Istilah ketrampilan soft skil ialah istilah yang mengacu pada kepribadian seseorang yang di asa dari dalam lalu di lengkapi pula dengan ketrampilan Hard Skill.

Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan yang terpendam dan untuk memperolehnya harus melalui pemblajaran yang berkaitan dengan pengembangan diri seseorang, dan kesimpulannya setiap manusia itu memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak banyak manusia yang mengetahui cara memperolehnya.

Sumber  : http://jspedia.blogspot.com/2010/10/pengertian-soft-skill.html

 Perbedaan Hardskill dengan Softskill
Dalam dunia kerja yang dibutuhkan tidak hanya kepandaian akademik/teknis saja, namun juga non akademik. Di sekolah kita lebih diajarkan mengenai kemampuan akademik saja, sedangkan kemampuan non akademik kita tidak begitu diperhatikan. Sedangkan nantinya ketika kita berada di dunia kerja selain mampu dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuan, kita juga harus mampu beadaptasi dengan baik di dunia kerja. Kemampuan akademik/teknis disebut juga hardskill, sedangkan kemampuan non akademik disebut softskill. Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sedangkan softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Contoh kemampuan hardskill adalah keterampilan teknis seperti keuangan, komputer, kualitas, atau keterampilan perakitan. Hardskill dapat dilihat/diukur dari riwayat pendidikan. Sedangkan softskill dapat dilihat dari pengalaman dalam berorganisasi. Contoh softskill adalah pribadi dan perilaku interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia misalnya, pelatihan, pembentukan tim, pengambilan keputusan, inisiatif. Contoh lain dari keterampilan-keterampilan yang dimasukkan dalam kategori soft skills adalah integritas, motivasi, etika, kerja sama dalam tim, kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh, fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, tahan banting, kompetisi, ulet, dan lainnya. Keterampilan-keterampilan tersebut umumnya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Sifat soft skills meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Sifat ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Tapi, sifat ini dapat berubah jika individu tersebut mau mengubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri. Softskill dibagi menjadi dua, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan dengan orang lain. Sedangkan interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Secara rinci keterampilan tersebut adalah :

Intrapersonal Skill :
  • Transformasi karakter
  • Transformasi keyakinan
  • Manajemen perubahan
  • Manajemen stres
  • Manajemen waktu
  • Proses berfikir kreatif
  • Tujuan pengaturan & tujuan hidup
  • Dipercepat belajar teknik
  • Percaya Diri
  • Penilaian sifat, diri & preferensi
  • Kesadaran emosional
  • Kontrol diri
  • Kelayakan
  • Proaktif

Interpersonal Skill :
  • Keterampilan komunikasi
  • Keterampila motivasi
  • Keterampilan kepemimpinan
  • Keterampilan self-marketing
  • Keterampilan negosiasi
  • Keterampilan presentasi
  • Keterampilan berbicara di publik
  • Kesadaran politik
  • Memanfaatkan keragaman
  • Orientasi pelayanan
  • Empati
  • Manajemen konflik
  • Kerjasama tim
  • Sinergi
Dewasa ini kebanyakan perusahaan dalam perekrutan pegawai mensyaratkan paduan antara hardskill dengan softskill. Perusahaan menganggap bahwa percuma jika hardskill saja yang bagus namun softskillnya tidak. Saat perekrutan karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana, yaitu memberikan pelatihan keterampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi, yaitu ”Recruit for Attitude, Train for Skill“. Pada perekrutan karyawan, kemampuan teknis dan akademis (hard skill) lebih mudah diseleksi, dan dapat diketahui pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’. Umumnya kelemahan di softskill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Salah satu cara mengubahnya melalui learning by doing. Selain itu, juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Namun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan beraktivitas dengan orang lain.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perbedaan-softskill-dan-hardskill/

Keterkaitan Antara Softkill, Hardskill dengan sekolah atau kuliah ?
Kita harus memiliki dan mengetahui soft skill dan hard skill pada diri kita seperti di judul sebelum nya. Tapi bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting. Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa depan.
Why Sofkill?
You are about to enter, the real world
Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negerti dan swasata yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan.
Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia nyata :
  • Komunikasi tertulis
  • Bekerja dalam tim
  • Teknologi
  • Berpikir logis
  • Berkomunikasi lisan
  • Bekerja mandiri
  • Ilmu pengetahuan
  • Berpikir analitis
Kemampuan-kemampuan di atas sebenarnya kita bisa dapatkan semasa sekolah, kuliah. Organisasilah yang bisa membentuk seseorang bisa memiliki kemampuan-kemampuan di atas, apakah anda memiliki kemampuan-kemampuan tersebut ? Belajar dan belajar itulah jawabannya dan yang paling penting percaya pada kata “PROSES”.
referensi :
    Kebutuhan Soft Skill Di Dunia Kerja
    Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.

    Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
    1. Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam  pengambilan keputusan yang win-win solution.
    2. Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan  tabah dalam menjalankan tugas.
    3. Motiovasi Diri, yang meliputi  kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
    4. Empati pada Sesama  ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
    5. Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)
    Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga) unsur utama yang harus dipenuhi agar seseorang dikatakan memiliki kompetensi  yang meliputi kompetensi knowledge atau cognitive domain, skill atau psychomotor domain, serta attitude atau affective domain.(Jayagopan Ramasamy, Malaysia 2006). Dalam teori tersebut dikatakan bahwa kompetensi tersebut harus bisa diukur (measurable), dinilai, ditunjukkan (demonstrable) dan diamati (observable) melalui perilaku pada saat melaksanakan tugas. Sasaran akhir dari kompetensi adalah perilaku yang diharapkan (desired behaviour) dan perlu ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. kompetensi yang berkaitan langsung dengan bidang kerja.
    Selain itu menurut Spencer & specer ada 2 (dua) kompetensi yang berkaitan dengan bidang kerja, yakni Generic competencies, merujuk pada kompetensi yang perlu ada pada semua pegawai mengarah ke softskills, sikap mental dalam bekerja dan Functional competencies, merujuk pada kompetensi khusus yang diperlukan bagi suatu fungsi atau pekerjaan tertentu mengarah ke hardskills dan kemampuan teknis. Sedangkan di lapangan, kompetensi tersebut terbagi atas kebutuhan kemampuan Knowledge: diukur melalui ujian penilaian yang dilaksanakan oleh pihak berwenang, Skill : diukur dengan mengikutsertakan  ke dalam pelatihan-pelatihan tertentu dan Attitude: diukur secara lebih subjektif melalui penilaian terhadap perilaku yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. Knowledge (melalui pendidikan), Skill (melalui pelatihan) dan Attitude yg harus dimiliki oleh tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia kerja dengan menggunakan konsep Link and Match.

    Sedangkan ketrampilan softskill tenaga kerja, dalam perkembangannya banyak disumbang oleh karakter pribadi yang berasal dari didikan lingkungan keluarga (pola asuh), tradisi dan pengaruh lingkungan sekolah (sosial).

    Di beberapa perusahaan, ketrampilan softskill yang dibutuhkan meliputi leadership, kreativitas, kominukasi, kejujuran dan fleksibel. Memang dalam prakteknya ketrampilan softskill dapat dilatih dan disiapkan, namun menurut pengalaman dari PT Charoen Pokphand Indonesia  misalnya, perubahan-perubahan dalam organisasi termasuk budaya organisasi juga dapat menyumbang terhadap peningkatan softskill tenaga kerja. Pembinaan softskill yang baik, menurut pengalaman PT. Charoen dengan komunikasi asertif, yaitu komunikasi yang berdasar keterbukaan, jujur, tegas, langsung dan dengan cara yang sopan.
    Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)
                                                                              
    Keterkaitan Antara Softskill dan Hardskill
    Bukan hanya di lingkungan akademisi kita di tuntut untuk mengembangkan sofkill kita, sebelum nantinya kita siap untuk memasuki dunia nyata (real word) tapi pengasahahan sofkill juga di dalam agama kita di suruh untuk mengasahnya keterampilan menjadi seorang yang profesional dan ahli di bidang yang digeluti.
    Hadis di atas menegaskan kita untuk membangun sebuah kemapuan baik itu Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan karir di masa depan tidak hanya ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya nilai indeks prestasi (IP), penguasaan teori serta terampil dalam mengoperasikan peralatan laboratorium dan perangkat berteknologi tinggi. Ada banyak cerita dari orang-orang yang tidak memiliki IP yang tinggi meraih sukses dalam kehidupannya, karena mereka mengandalkan pertumbuhan softskill.
     Sumber : http://10507276.blog.unikom.ac.id/softskill-dan.2pf

    Nama : M. Rizky Kurniawan
    Kelas : 1PA07
    NPM : 14511208

    Kisah George Harrison

    Kelahiran
    George Harrison lahir pada tanggal 25 Febuari 1943 tepatnya di Wavertree, Liverpool dan meninggal pada tanggal 29 November 2001 di Los Angeles, California, Amerika Serikat yang merupakan gitaris The Beatles sekaligus gitaris legenda dunia.

    Karier Musik George
    Album Harrison yang paling di kenal adalah All things must pass yang juga merupakan album terakhir yang di selesaikan sebelum The Beatles bubar. Harrison juga mempunyai sebuah mansion di Inggris yang bernama Friar Park yang di tinggalinya pada tahun !970-an hingga ia meningal. Dalam Mansion teersebut terdapat piano, ya terdapat studio rekaman yang di anggap lebih baik dari studio Abbey Road yang merupakan studio rekaman The Beatles. Di sana ia dengan mudah menciptakan lagu dan sebuah instrument lalu memproduksikannya kapanpun yang ia inginkan.
    Pada tahun 1971 Ravi Shankar mengunjungi Harrison dan memberikan kabar tentang kondisi di Bangladesh yang sedang mengalami bencana, ratusan bahkan ribuan orang kelaparan, ia meminta Harrison untuk segera mengadakan konser amal dan bantuan. Harrison pun segera menghubungi teman-temannya sesama musisi lalu mereka mengelar konser dengan berjudul Concert For Bangladesh. Konser ini di kemas dalam bentuk album dan sangat laris yang hasil nya di sumbangkan kepada para pengungsi dan di kampanyekan kepada seluruh dunia untuk membantu negara tersebut.

    Kehidupan Pribadi
    Harrison menikahi seseorang bernama Pattie Boyd pada tahun 1966, namun pada tahu  1971 mereka bercerai karena tidak memiliki anak lalu Pattie menikah dengan sahabat Harrison, Eric Clapton tapi keduanya masih berteman baik. Pada tahun 1978 Harrison menikahi seorang yang berasal dari Amerika, Olivia Trinidad Arias yang merupakan karyawan perusahaan Harrison sendiri. Arias dan Harrison mempunyai seorang anak yang diberi nama Dhani, nama Dhani di ambil dari sebuah 2 not musik tradisional India.

    Kematian Harrison
    Pada tahun 1990-an Harrison terserang penyakit kanker tenggorokan karena kebiasaan nya merokok selama berpuluh puluh tahun, lalu penyakit itu berkembang menjadi kanker paru-paru yang menyebabkan kematiannya pada tahun 2001. segenap keluarga menyuratkan kalimat terakhirnya yang berupa "Segala sesuatunya dapat menunggu, namun dalam mencari Tuhan tidak dapat menunggu dan cintailah sesama".
    setahun kematiannya Arias, Dhani Harrison, serta personel The Beatles yg masih tersisa (Ringgo Star dan Paul Mccartney) mengadakan konser yang berjudul Concert For Harrison yang bertujuan untuk mengenang Harrison berserta karya-karyanya.

    Sumber :
    http://id.wikipedia.org/wiki/George_Harrison

    Nama : M. Rizky Kurniawan
    NPM : 14511208
    Kelas : 1PA07